My Poem2 (Sepahit Kopi)

Sepahit Kopi

Masa itu kami habiskan dengan segelas kopi

Mengisi canda dan bahagia kehidupan

Hingga mereka pun datang membawa sepi

Mengisi kami dengan kesuraman abadi

Kami diam terbungkam

Menyaksikan setiap jalan dipenuhi seonggok daging bergeletakan

Membusuk dipenuhi lalat tak siapapun peduli

Kabar menyebut mereka tak pernah berhenti

Sampai bumi menjadi sepahit kopi

Menyisakan anak tanpa ayah, atau istri tanpa suami

Kami berdiri mengumandangkan lagu kematian

Burung gagak memenuhi langit, menutupi surya hingga sinarnya tak nampak lagi

Biarlah kenangan minum kopi disana masih mengganjal di hati

Kami hanya mampu melabuhkan doa di luar tempat suci yang rapat terkunci


Jombang, 20 Juni 2020

1 komentar:

Nyrtea

Glowing Maximal Tanpa Menguras Dompet Berlebih Manfaat untuk kesehatan kulit: - Mencegah penuaan dini - Mempercepat proses penye...